Awalnya, ISIS menjadi perbincangan di Irak saja. Lalu kemudian berkembang hingga ke Suriah dan negara Timur Tengah lainnya. Saat ini, organisasi yang ingin mendirikan negara baru dengan sistem kekhalifahan Islam tersebut juga ramai didiskusikan di Indonesia.
Pemicu kehebohan ISIS di Tanah Air karena munculnya rekaman video dengan gambar sekelompok orang memakai busana siap 'jihad' yang meminta dukungan rakyat Indonesia. Seseorang bernama Abu Muhammad al Indonesi selaku juru bicara mengajak umat muslim di Indonesia berjuang dengan mereka.
Video tersebut kemudian menuai tanggapan dari berbagai pihak. Sebagian kecil kalangan ada yang mendukungnya, namun sebagian besar menolak karena secara tegas bisa dikaitkan dengan upaya makar. Polisi pun memburu pria pemilik nama asli berinisial B tersebut.
Bahkan, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menilai keberadaan ISIS sebagai ancaman. Dia mengatakan, ISIS tidak boleh berkembang di Tanah Air.
MAKLUMAT FPI TENTANG ISIS
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sehubungan dengan polemik tentang ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) yang telah mendeklarasikan KHILAFAH ISLAMIYYAH dan telah menimbulkan pro kontra di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia, maka Dewan Pimpinan Pusat - Front Pembela Islam di Jakarta telah melakukan Kajian Komprehensif terhadap semua Data Primer dan Sekunder terkait ISIS, baik data yang positif maupun negatif, agar bisa mengambil kesimpulan yang objektif, jujur dan adil.
Demi mencari Ridho Allah SWT dan untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam, serta memelihara keutuhan NKRI, maka FPI menyerukan seluruh komponen bangsa, khususnya MPR RI dan DPR RI serta DPD RI, teristimewanya Pemerintah RI dan segenap jajaran penegak hukumnya, Sipil dan TNI / POLRI, agar cerdas, cermat dan teliti, serta waspada dan hati-hati, dalam menyerap dan menyikapi setiap issue TERORISME dan TERORISASI, serta propaganda ANTI ISLAM yang dilancarkan oleh Media Global mau pun Lokal, sehingga tidak terjebak ataupun terperangkap permainan intelejen internasional dalam politik adu domba yang menyebabkan DISINTEGRASI bangsa.
Karenanya, mengacu kepada VISI MISI FPI sejak didirikan pada 17 Agustus 1998, yaitu Penerapan Syariah Islam dan Penegakan Khilafah Islamiyah melalui jalan Da’wah, Hisbah dan Jihad sesuai Manhaj Nubuwwah, maka dengan ini FPI menyatakan sikap sebagai berikut:
1. FPI tetap ISTIQOMAH dalam perjuangan Penerapan Syariat Islam secara Kaaffah di NKRI melalui koridor syar’i dan konstitusi.
2. FPI tetap SETIA mendukung Gerakan Jihad Islam di seluruh dunia dalam melawan segala bentuk KEZALIMAN Hegemony Global (NEW IMPERIALISME) untuk menuju terbentuknya Khilafah Islamiyah ‘Alamiyyah sesuai manhaj Nubuwwah.
3. FPI menolak keras segala bentuk peperangan dan kekerasan SEKTARIAN antar sesama muslim yang disebabkan karena perbedaan madzhab yang tidak berakar pada masalah USHULUDDIN dengan mengatas-namakan JIHAD.
4. FPI menyerukan SELURUH Gerakan Jihad Islam agar bersatu dan bahu membahu dalam melaksanakan JIHAD yang SYAR’I tanpa membunuh atau menganiaya WARGA SIPIL yang tidak terlibat dalam peperangan, apapun madzhab dan agamanya.
5. FPI mendukung SERUAN dan NASIHAT Pimpinan Al-Qaidah Syeikh Aiman Az-Zhowahiri bahwa seluruh komponen Jihad Al-Qaidah baik Pasukan Syeikh Muhammad Al-Jaulani di Syria maupun Pasukan Syeikh Abu Bakar Al-Baghdadi di Iraq, serta komponen Jihad Al-Qaidah lainnya agar bersatu dan bersaudara dengan segenap Muhajidin Islam di seluruh Dunia untuk melanjutkan Jihad di Syria, Iraq, Palestina, dan negeri-negeri Islam lainnya yang tertindas.
Demikian Maklumat FPI ini dibuat untuk menjadi pegangan bagi seluruh pengurus, aktivis, laskar, anggota dan simpatisan FPI diseluruh Dunia.
0 komentar:
Post a Comment